Musik Mancanegara di Asia
Apresiasi
yaitu suatu kegiatan seseorang di dalam meniali atau menghargai karya seni.
Penilaian yang lahir setelah melihat karya seni dapat bermacam-macam bentuknya.
Hal tersebut timbul karena tingkat penilain seseorang terhadap seni beragam dan
dipengaruhi latar belakang, tingkat intelektual dan status social yang beragam
pula.
Ketika akan
dapat menilai suatu lagu/ karya musik apabila kita menegrti benar-benar tentang
lagu secara keselruhan mulai dari melodi, harmoni, ritme, birama, tangga nada,
dan sebagainya. Apabila kita sudah dapat memahami lagu dengan baik, maka proses
ini akan membantu menjadi seorang apresiator yang baik. Di dalam apresiasi
karya seni dikenal dengan tiga tingkatan apresiasi yaitu :
1. Apresiasi
empatik, adalah apresiai yang hanya menilai baik dan kurang baiknya sebuah
karya seni berdasarkan penglihatan mata saja.
2. Apresiasi
estetis, adalah apresiasi tentang keindahan dan mempunyai penilain
tentang keindahan karya seni
tersebut.
3. Apresiasi
kritis, Adalah apresiasi yang sudah dalam tingkat penganalisaan.
Ketika akan
dapat menilai sebuah lagu/ karya musik apabila kita mengerti benaR tentang lagu
secara keseluruhan mulai dari melodi, harmoni, ritme, tangga nada dan
sebagainya. Apabila kita sudah dapat memahamim lagu dengan baik, maka proses
ini akan membantu menjadi seoprang apresiator yang baik.
Substansi
dasar dari musik adalah bunyi yang unsurnya disebut nada, yaitu bunyi yang
mempunyai getaran teratur tiap detik denga sifat tinggi, panjang, keras,
lembut, dan warna yang berbeda.
- Melodi
Melodi adalah
naik turunya nada yang ditanggapi berdasarkan perbedaan tinggi rendahnya atau
neik turunya.
- Ritme
Ritme atau
irama adalah gerak nada yang teratur mengalir karena munculnya aksen tetap.
- Birama
Birama yaitu suatu tanda untuk menunjukkan jumlah
ketukan dalam satu ruas birama.
- Harmoni
Harmoni
adalah hal yang berhubungan dengan keselarasan paduan bunyi.
- Tangga nada
Tangga nada
adalah urutan nada yang disusun secara berjenjang.
F. Keunikan Lagu
Mancanegara di Asia
1. Musik Melayu
Melayu adalah musik yang tumbuh dan
berkembang di negara rumpun melayu seperti Indonesia, Malaysia, Singapura,
Brunei Darussalam. Untuk negara Filliphina karena bekas jajahan Portugal
musiknya langsung berkiblat pada musik diatonis barat. Ciri khas pada musik
melayu adalah mempergunakan gendang tradisional ataupoun rebana berukuran besar
yang memungkinkan membawa sentuhan dendang dan joget melayu. Instrumen yang
dominan adalah biola dan accordion dan gong. Khusus untuk negara Indonesia yang
berkembanh musik melatu hanya daerah sumatera khususnya daerah Riau dan
Sumatera Barat.
2.
Musik Oriental
Musik
Oriental berkembang di Cina, Korea, Jepang. Keunikan pada musik Cina maupun
Jepang adalah pada instrumen khususnya alat musik string baik yang dipetik maupun
yang digesek. Tangga nada yang digunakan adalah tangga nada pentatonic (1 2 3 5
6) (do re mi sol la). Karena instrumen yang unik dan khas maka sudah barang
tebtu ketika dimainkan akan menimbulkan suasana musik yang amat ekspressif.
Contoh alat musik string Cina dan Jepang :
a.
Koto adalah gitar klasik Jepang ke-13 senarnya yang
dimainkan dengan dua tangan dapat menghasilkan musik yang sangat ekspressif.
b.
Qina Adalah siter Cina, Setiap senar berjumlah empat
belas menghasilkan nada rendah dan tinggi tergantung pada sisi mana kuda-kuda
tempat senar ditabuh.
c.
Shamisen adalah kecapi berleher panjang yang sering
dimainkan di Jepang. Ketiga senar shamisen disetem dalam berbagai macam nada,
termasuk satu seteman untuk musik gembira. Pemain menggunakan pemetik. Senar dan
penabuh perut dari kulit kucing. Perut di pelurut dengan kulit domgba untuk
menahan pukulan pemetik.
d. San xian
adlah kecapi Cina yang mirip denga shamisen Jepang. San xian berarti tiga
senar.
3. Musik
Hindustan/ India
Musik
Hindustan tumbuh dan berkembang di negara India, Pakistan, Bangladesh, tetapi
yang paling dominan adalah di negara India. Cirri khasnya adalah terletak pada
ritmr yang disebut tabla, dan instrumen string yang disebut gitar.
Instrumen
musik India antara lain :
a. Tabla adalah
sepasang drum uang memimpin gitar dan tambura dalam musik klasik India. Pemain
tabla memukul bagian tengah kulit pukul dengan jari sedangkan telapak tangan
menekan bidang pukul untuk membuat variasi nada.
b. Sitar adalah
gitar klasik India semacam kecapi yang memilikki tujuh senar utama yang
terbentang melewati fret logam lengkung. Fret ini memungkinkan pemain untuk
mengatur senar dan musik turunkan nada yang membuat bunyi senar meliuk-liuk.
c. Tambura
seperti juga gitar, alat musi ini pengiring gitar dalam musik klasik India
berujud kecapipanjang. Dibalik melodi gitar yang ramai tambura berfungsi sebagi
pendengung yang mantap.
d. Sarangi
adalah rebab India. Badannya yang berbentuk bongkahan ditegakkan dan dimainkan
dengan penggesek. Senar harmoni terbentang diatas lubang dipapan bilah yang
lebar.
4. Musik Timur Tengah
Musik Timur
tengah berkembang di negara arab dan sekitarnya bahkan ada yang menyebut irama
padang pasir. Musik yang paling menonjol adalah qasidah yaitu lagu yang
bernafaskan islam yang alur nadanya berorientasi pada irama padang pasir. Dalam
islam : sajak lirik dengan metrum yang sesuai untuk dinyanyikan atau
disenandungkan; baikoleh penyanyi utnggal, paduan suara mauopun sahut-menyahut
antara penyayi tunggal dan koor. Isinya berupa pengagungan terhadap ke-Esaan
Allah SWT, melukiskan kebesaran Rasul-Nya, serta anjuran untuk menjalankan
perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya. Sebagai alat pengiring biasanya
digunakan “rebana”, dewasa ini juga meliputi alat-alat musik modern lainya.
Lagu-lagu
Qasidah rebana berdasarkan tangga nada tradisional Timur Tengah yang selain
memiliki skala nada diatonic juga terdapat dalam nada-nada mikrotonik seperti
terdapat dalam alunan tangga nada al bayat, al rast, al sika, al’ajarm, al
nakriez, al hijaz, dan al saba.
Instrumen
yang khas dari Qasidah antara lain :
a) Rebana
adalah alat musik berupa kendang satu sisi dengan badan tidak rendah sesuai
dengan kemampuan genggamann tangan.
b) Gitar gambus
adalah kecapi Arab yang kepalanya berbentuk S, badanya lebih dalam dan lehernya
lebih sempit di banding kecapi klasik yang popular di Eropa.
G. Mengapresiasi Keunikan Lagu Mancanegara di Asia
Kamu juga dapat menikmati lagu dari
negara lain. Tentunya, apresiasi akan muncul setelah kamu mendengarkan dan
menikmati lagu-lagu tersebut secara langsung. Apresiasi merupakan respon atau
tanggapan terhadap sebuah karya seni. Tanggapan tersebut dapat berupa penilaian
ataupun analisis terhadap karya tersebut. Sikap apresiasi terhadap sebuah karya
seni sangat penting untuk pengembangan dan kemajuan karya seni tersebut. Selain
itu, apresiasi terhadap sebuah karya seni dapat memunculkan ide atau gagasan
untuk berkreasi lebih baik lagi. Jadi, selain memberikan penilaian yang berguna
bagi karya seni dan senimannya, sebuah apresiasi juga mendorong kreatifitas
seniman.
H. Ragam Musik Dan Lagu Mancanegara
Di Asia
unsur utama sebuah musik atau lagu
adalah instrument. setiap bangsa mengembangkan alat
musik yang berbeda-beda sesuai dengan budayanya. hal ini berpengaruh dan
memberikan kekayaan pada warna msik masing-masing, selain dari perbedaan bahasa
dan budaya yang berbentuk latar belakang lagu. berikut contoh alat musik yang
di miliki bangsa-bangsa di asia yang membentuk keunikan warna dan lagunya.
o
Jepang
Akar
perkembangan musik di jepang adalah noh, suatu permainan musik dan drama
yang hannya di mainkan oleh golongan ksatria. keluarga ksatria biasanya kaku
pada peraturan dan anak pertama dituntut untuk belajar dan belatih sebagai
calon penerus kehormatan keluarga. anak ke dua cenderung tidak memiliki
tanggung jawab apapun sehingga banyak waktu luang. anak-anak kedua inilah yang
konon waktu luangnya bermain dengan alat musik dan secara tidak sengaja
menciptakan kreasi musik.
o
Cina
Alat
musik tertua yang di temukan di cina adalah suling dan tulang yang ditemukan di
wuyangjiahu-peiligang, di lembah sungai kuning.
o
Korea
Musik
korea adalah istilah yang diberikan untuk jenis musik tradisional yang
dihasilkan oleh rakyat korea, baik di korea utara maupun korea selatan.
o
India
Musik
tradisional India didominasi oleh gaya hindutani yang masih terus berkembang
sampai sekarang alat musik khas india yang sering kita jumpai adalah tala,
mirundanga, dan tabla (sejenis kendang),nagaswara dan bansuri (suling), sarangi
(sejenis biola), serta sitar dan veeena (gitar khas india).
o
Filipina
Orang bukidnon mengenal banyak jenis instrument
musik yang adenyik dalam hal bentuk dan konstruksi. kebanyakan dimainkan secara
tunggal, kecuali kombinasi permainan gendereng dan gong yang mingiringi
tarian-tarian. musik vokal dan instrument selalu diselenggarakan terpisah.
I. Mengenal Musik dan Lagu Mancanegara di Asia
Kultur musik
negara-negara di Asia tercermin dari keberagaman lagu-lagu yang berbasis
ratusan budaya dan etnik. Persamaan struktur unsur-unsur musik tradisional
masih sama sejak zaman dahulu. Satu bukti adanya persamaan tersebut dapat
dilihat dari alat-alat musik tertua yang sama-sama bersumber dari Cina, yaitu
tong fu (=bronze kettledrum atau sejenis gong dari perunggu ) yang banyak di
jumpai d provinsi Yunan dan juga ditemukan di gua-gua di Thailand, Burma,
Indonesia, Malaysia dan Vietnam. Penyebarannya terjadi antara tahun 2.000 SM
sampai dengan 200 M.
– Pembagian Musik dan Lagu Berdasar Masa
1. Masa Kultur Keagamaan Animisme
Sebelum Hindhu-Budha, agama mereka
adalah sistem kepercayaan animisme. Mereka percaya akan kekuatan gaib dan
spiritual. Suara gong, drum, dan alat-alat musik ritmik seperti tangunggo dari
Mangindanao dipercaya menjadi jembatan antara alam nyata dan alam gaib. Gamelan
munggang yang masih dipakai dalam upacara ritual formal di Indonesia sangat di
yakini memiliki nilai-nilai luhur yang menghubungkan mayapada (dunia) dengan
nirwana (surga).
Di Malaysia, upacara ritual penganut
animisme masih didominasi kaum tua Melayu yang tinggal di Senoi, Semang dan
masyarakat Negrito di Filipina, mewakili suatu minoritas penting yang tinggal
di beberapa area pegunungan sepanjang wilayah kepulauan. Ritual berkomunikasi
dengan roh di E-Sarn, Thailand, juga dilakukan dengan mantra musikal oleh suatu
medium (Mholum Phifa) dan disertai oleh musik dari khaen.
2. Masa Hindu-Budha
Simbol konkret Hindu-Budha dapat
dilihat dari keberadaan Candi Prambanan serta Candi Borobudur di Indonesia, dan
Sukhotai di Thailand. Pada relief Candi Prambanan, misalnya, ditemui kisah epik
Ramayana yang luar biasa. Seni pertunjukan wayang kulit, wayang Melayu, dan
nang taloong memiliki kesamaan sumber yakni, epik Mahabarata dan Ramayana.
Salah satu versi Ramayana di Filipina adalah Radiya Margandir. Pada masa ini
instrument musik dari utara, yakni gong, berbagai variasi siter, suling, dan
lute mulai menyebar ke berbagai wilayah di Jawa, Bali, Thailand, Malaysia,
Kalimantan, Mindano, dan Sulu dikenal berbagai macam variasi gong.
3. Masa Islam
Setelah Islam masuk ke Negara-negara
Asia, musik dan lagu dari Arab memengaruhi perkembangan musik dan lagu di Asia.
Alat-alat musik seperti gambus, rebab, dan mandolin mulai dikenal. Lafal-lafal
yang menyertai ibadah agama Islam dalam bentuk azan, takbir, dan tahlil semakin
dikenal. Seni baca Al-Quran menggunakan qira’ah, yaitu bacaan secara melodius.
Di negara-negara yang sebaran agama
Islamnya kuat, seperti Indonesia, Malaysia, dan Brunai Darussalam, muncul
kelompok musik gambus, hadrah, zapin, dan rebana yang penuh warna Timur Tengah.
J. Musik dan Lagu Negara-Negara di Asia
Berikut akan
diuraikan secara singkat perkembangan musik maupun lagu negara- negara di
Asia yang menjadi tetangga kita, bahkan masyarakat negara-negara tersebut
merupakan bangsa yang serumpun dengan kita, yaitu rumpun bangsa Melayu.
Perhatikan ciri khas musik dan lagu di masing-masing negara supaya kita
mengenal budaya mereka.
– Musik dan Lagu Brunei Darussalam
Dari sumber yang tersedia,
diperkirakan musik dan lagu Brunei baru eksis hidup di negara itu sejak
pemerintahan Sultan Bolkiah. Menurut arsip Dinasti Sung (960-1272 M),
masyarakat Brunei bermain musik dengan memukul drum, meniup seruling, dan memukul
gong. Mereka juga bernyanyi dan menari.
Perkembangan musik Brunei parallel
dengan tarian, terutama dalam konteks seni tradisional.Musik Brunei mungkin
pertama kali diperdengarkan di luar negeri pada tahun 1922 ketika dimainkan di
Singapura oleh kelompok lawatan budaya yang menyertai Sultan Muhammad Jamalul
Alam II. Mereka juga memainkan musik untuk menyambut Pangeran Wales.
“Anding Rimba” adalah satu lagu
tradisional Melayu Brunei yang sangat popular di kalangan masyarakat lokal
hingga saat ini. Pencipta “Anding Rimba” tidak di kenal sebab lagu itu di
wariskan melalui nyanyian lisan dari satu generasi ke generasi berikutnya.
– Musik dan Lagu di Malaysia
Kedatangan pengaruh Hindhu-Budha di
Malaysia menyebabkan adanya perkembangan musik untuk mengiringi pertunjukan
wayang Melayu yang kisahnya bersumber dari eptik Ramayana dan
Mahabrata.Instrumen musik drum dari India yang disebut mrindangan dan alat tiup
nagasvaram juga masuk ke Malaysia dengan nama gendang dan serunai.
Rebana tiga dawai juga masuk dan
popular sebagai kelengkapan iringan nyanyian ghazal dan naubat.Akhirnya di era
modern dan global saat ini, musik berkembang menuju seni musik seperti sekarang
ini. Musik pop, rock, jazz juga digemari oleh masyarakat.Kekayaan instrument
musik Malaysia merupakan hal yang menarik dari perkembangan ini.
Salah satu bentuk opera yang popular
dengan memadukan drama musik tradisional dan modern adalah bangsawan. Bangsawan
menjadi tempat penyimpanan musik Melayu popular, seperti ghazal, keroncong, dan
syair yang sangat langka. Bangsawan mempunyai sebuah nyanyian pengantar empat
macam ukuran.
– Musik dan Lagu di Thailand
Oleh karena faktor historis dan
geografis, musik Thailand punya hubungan dengan Cina, Myanmar, Laos, Kamboja,
India, Jawa, dan berbagai variasi bentuk seni vocal ditemukan di setiap
tingkatan masyarakat Siam (Thailand), antara lain :
1.
Karn khad rong (nyanyian),
2.
Karn khab lumnun,
3.
Karn khab botklorn (seni baca puisi),
4.
Hae ,
5.
Rai ,
6.
Thes (seni bercerita)
7.
Soud,
8.
Eo,dan
9.
Kom daek (syair pendek untuk anak-anak)
Masyarakat Thailand mengenal lagu-lagu keagamaan dan
lagu-lagu untuk ritual keagamaan yang
bersifat sakral, diantaranya adalah Soud, Thes, Kron, Chant, dan Karp.
Sementara lagu-lagu yang bersifat hiburan profane, diantaranya adalah Karb,
Khab, dan Lum-nun. Syair anak-anak termasuk jenis hiburan misalnya, Plaeng
Klomdaek, Plaeng Chanong, Plaeng Rongrie, dan Eo. Lagu-lagu ini menggunakan
irama rakyat yang tak beraturan.
Seni musik
modern Thailand dibedakan menjadi 2 tipe, yaitu, tipe klasik dan tipe popular.
Tipe klasik memiliki tiga kategori yang disajikan dalam bentuk ansambel, yaitu
piphate, mahori, dan kleongsai.
– Musik dan Lagu di Filipina
Sejarah budaya Filipina telah menghasilkan suatu
variasi agung bentuk dan praktik musik yang dikembangkan dari sumber utama,
yaitu peradaban tradisional Asia Tenggara dan peradaban Euro-Amerika. Seni
musik Filipina dapat dirinci berdasarkan jenisnya, yaitu sni musik instrumental
dan seni musik vocal. Contoh jenis musik di Filipina sebagai berikut :
1) Seni Musik
Instrumental
Ø Ansambel
tiruray agung
Ø Ansambel
basal
2) Seni Musik
dengan Alat Musik Non Logam
Ø Bangibang
Ø Avakkao
Ø Patanggo
3)
Seni Musik Bergaya Barat
Ø Grup musik
tiup (sejenis marching band)
Ø Musikong
bumbong (grup musik tiup dari bambu)
Ø Orkes
simfoni
4) Seni Musik
Lokal
Ø Seni
musikalisasi puisi
Ø Lagu ritual,
contohnya sanghiyang
Ø Lagu-lagu
islami, seperti dzikir